Selasa, 01 Juli 2014

ETIKA DAN ETIKET




A.     ETIKA
Etika (etimologi),berasal dari bahasa yunani adalah “ethos”, yang berarti,karakter,watak,kesusilaan atau adat istiadat (costum). Sebagai suatu subjek,etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar,buruk atau baik.
Menuru martin (1993), etika didefinisikan sebagai ”the discipline which can act as the performanceindex or reference for our control system” yang artinya disiplin yang dapat bertindak sebagai acuan atau indeks capaian untuk sintem kendali kita/kami. Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang praxis(tindakan) manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak.
Menurut kamus besar bahsa Indonesia, pengertian etika dalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk, tentang hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atu nilai yang berkenaaan dengan akhlak, nilai mengenai benar atau salah yang dianut masyarakat.
Etika di mulai bila manusia mereflesikan unsur2 etis dalam pendapatan-pendapatan spontan kita. Kebutuhan akan reflksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat oranglain.untuk itu di perlukan etika,yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal meniai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis,metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu yang lain yang meneliti juga tentang tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Etika dibagi menjadi 2 :
1.      Etika deskriptif
Etika yang berbicara tentang suatu fakta. Yaitu tentang nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realistis yang membudaya dalam kehidupan masyarakat. Etika yang menyoroti secara  rasional dan kritis tentang apa yang diharapkan manusia mengenai sesuatu yang bernilai.

2.      Etika normatif
Etika yang memmberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang bagaimana haru bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Etika yang mengenai norma-norma yang menuntun tingakah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari.

B.     ETIKET
Etiket berasal dari Etiquette (perancis) yang berasal dari awal suatu kartu undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja-raja di perancis mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi untuk kalangan para elit kerajaan atau bangsawan. Dalam pertemuan tersebut telah ditentukan atau desepakati berbagai peraturan atau kata karma yang harus dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana ), cara duduk, cara bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan sikap serta perilaku yang penuh dengan sopan santun dalam pergaulan formal atu resmi.
Definiisi etiket, menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata cara atau sikap baik dalm pergaulan antar manusia yang beradab.
Persamaan etika dan etiket yaitu :
a.       Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena bianatang tidak mengenal etika atu etiket.
b.      Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secacra normative artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan dan apa yang boleh dilakukan. Justru Karenna sifatnya normative maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.
Perbedaan etika dan etiket yaitu :
Etiket :
1.      Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia.etiket menunjukan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu.
2.      Etiket hanya berlaku utnuk pergaulan. Etiket bersifat rellatif. Yang di anggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dlam kebudayaan lain.
3.      Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja.
Etika :
1.      Etika tidak tebatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atu tidak boleh dilakukan.
2.      Etika selalu berlaku walupun tidak ada orang lain.
3.      Etika jauh lebih absolut. Perinta seperti “jangan berbohong” merupakan prisnsip etika yang tidak dapat ditawarkan.

Sumber :Sarwono Prawiharjo.1976.Ilmu Kebidanan












Tidak ada komentar:

Posting Komentar